Rabu, 04 Juni 2008

Duo Argentina, Pencipta Sejarah The Lobster 2007

Deltras Sidoarjo adalah fenomena keberuntungan. Tiga kali tim asal Kota Udang itu selamat dari jerat degradasi lantaran keputusan kontroversi PSSI. Keberuntungan tersebut menyambangi Deltras saat Liga Indonesia (Ligina) musim 2004, 2005, dan 2006. Setelah tiga musim terpuruk, The Lobster akhirnya berhasil keluar dari kubangan. Mereka mampu melompat 180 derajat dengan menempatkan diri sebagai kontestan delapan besar Ligina XIII. Sebuah catatan yang menjadi prestasi terbaik Deltras sejak ber-home base di Sidoarjo tahun 2001 silam. Sebab, lolosnya Deltras ke delapan besar musim ini merupakan yang pertama.

“ Tak ada pemain bintang di dalam tim kami. Ini semua berkat kerja keras dan kebersamaan kami. Pemain mampu menempatkan sebagai pekerja bukan bos, ” aku pelatih Deltras Jaya Hartono, mengenai resep mereka musim ini.

Argumentasi yang tak salah. Sebab, Deltras memang dihuni nama-nama pemain yang tidak begitu menonjol di belantika sepak bola nasional. Cuma, jika mencermati perjalanan Deltras musim ini jelas ada kunci lain yang melambungkan mereka. Itu terkait keberadaan legiun asing yang mereka miliki. Utamanya dua pemain impor yang mengisi lini tengah Deltras, Jose Sebastian Vasque dan Claudio Damian Pronetto.

Bukan menafikan peran pemain lainnnya. Ataupun mengesampingkan peran Jaya sebagai juru racik jempolan. Tapi, permainan dua legiun asal Argentina itulah yang menjadi sumbu utama perjalanan Deltras musim ini. Keduanya benar benar mampu menterjemahkan semua keinginan Jaya. Bukan saja cerdik dalam menyuplai bola kepada para penyerang. Namun, baik Pronetto maupun Sebastian juga cukup pandai memainkan ritme permainan.

Keduanya juga mampu menjadi mesin utama dalam urusan membobol gawang lawan. Pronetto bahkan tercatat sebagai penyumbang gol terbanyak bagi Deltras dengan 14 gol. Sebastian menyusul di belakangnya dengan koleksi 6 gol. Lagi lagi keberuntungan mendekap Deltras dengan memiliki Pronetto dan Sebastian.

“ Kami memang beruntung mendapatkan Pronetto dan Sebastian. Kualitas keduanya sangat bagus. Mereka juga punya keistimewaan yang tentu tidak bisa saya ungkapkan, ” kata Jaya suatu saat.

“ Namun dengan status kami sebagai tim kuda hitam tentu lebih memudahkan bagi kami untuk bergerak. Mereka pasti memandang remeh kami. Tapi, kami tentu tidak akan mau menjadi bulan-bulan mereka. Yang ada justru kamilah yang akan memberi kejutan-kejutan kepada tiga lawan kami, ” sebut Jaya.

“ Tidak ada istilah minder bagi kami. Meski lawan kami adalah tim-tim juara, kami akan tampil all out dalam menghadapi mereka, ” sambung Saiful Ilah, manajer Deltras.

Jumat, 30 Mei 2008

Sejarah Berdirinya Deltamania Sidoarjo

The Lobster Deltras Sidoarjo beruntung mempunyai pendukung setia seperti Deltamania. Selain andal memompa semangat dan rajin memberi masukan, Deltamania juga akrab dengan kelompok suporter lain.


Deltamania berdiri tanggal 16 Februari 2001 yang dibidani oleh 5 orang gila bola, yaitu M. Hassanudin (Bob Hasan), Reza Panggabean, Nur Wak, Budi Pamulung, dan juga Iwan Sumantri. Deltamania lahir sebagai buntut dari pindahnya Gelora Dewata (GeDe) Bali ke Sidoarjo dan berganti nama menjadi Gelora Putra Delta (GPD). Pada awal kelahirannya, Deltamania menggunakan kostum kebesaran Putih sebagai tanda pihak netral dalam kanca suporter di Jatim yang telah muncul bermacam-macam corak warna. Aremania misalnya dengan atribut biru warna khasnya, Bonekmania dengan corak hijau yang melegenda, serta juga Ultrasmania dengan warna kuning.


Awalnya Deltamania kesulitan dalam mencari anggota, disamping karena prestasi GPD waktu itu sedang terpuruk dipapan bawah kompetisi, juga karena Sidoarjo merupakan basis dari pendukung Persebaya atau yang dikenal dengan Bonekmania selama bertahun-tahun.


Namun setelah ditengah kompetisi prestasi GPD beranjak naik, maka perlahan-lahan banyak juga masyarakat Sidoarjo yang tertarik untuk bergabung bersama Deltamania. Sampai pada akhir musim jumlahnya sungguh diluar dugaan banyaknya seiring dengan lolosnya GPD dari lubang jarum degradasi ke Divisi I. Pada musim kompetisi tahun 2002 Deltamania berganti warna kebesaran menjadi merah mengikuti corak kostum GPD. Jumlahnya pun makin bertanbah banyak.


Jumlah yang begitu banyak semakin menggelembung ketika musim kompetisi 2003 mulai bergulir. Hal itu dipicu oleh prestasi bagus GPD yang telah berganti nama menjadi Deltras Sidoarjo setelah dibeli oleh Pemkab Sidoarjo diawal musim. Disamping itu juga karena materi pemain Deltras di musim itu layak disebut sebagai yang terbaik dalam sejarah berdirinya GPD atau Deltras. Siapa yang tidak mengenal sosok Budi Sudarsono di sektor depan Deltras, I Putu Gede sebagai kapten kesebelasan, serta duo bek sayap Anang Ma’ruf di kanan dan Isdiantono di kiri, Serta Agung Prasetyo di bawah mistar gawang. Semua itu masih ditopang oleh trio pemain asing yang berkualitas, Adolfo Souza dengan goyang sambanya di sektor depan bersama Jean Michel Babouaken serta Eduardo Chacon di barisan belakang. Prestasi Deltras waktu itu sangatlah bagus, bahkan sempat menguasai puncak klesemen sementara.


Namun sayang prestasi itu tidak berlanjut sampai akhir musim, sehingga animo besar Deltamania itu pun perlahan-lahan mulai menyurut. Hal itu terus terjadi dimusim 2004, 2005, dan juga musim 2006 yang menandai sebagai musim suram Deltras Sidoarjo di kanca Divisi Utama Liga Indonesia. Dalam musim-musim itu Deltras berturut-turut lolos dari lubang degradasi berkat kebijakan dari PSSI.


Pada musim 2007 animo Deltamania untuk datang ke stadion mulai beranjak naik seiring dengan membaiknya prestasi Deltras. Dengan diperkuat duo Argentina dilini tengah, yaitu Jose Sebastian Vasquez dan Claudio Damian Pronetto, Deltras mampu bertahan di papan atas Divisi Utama Liga Indonesia sepanjar musim 2007 berlangsung. Semua itu berimbas dengan lolosnya Deltras ke babak 8 besar untuk pertama kalinya.


Musim 2008 sudah didepan mata, tetapi gerak lambat pengurus Deltras dalam berburu pemain membuat para Deltamania bertanya-tanya tentang eksistensi Deltras di kompetisi Superliga 2008 ini. Apakah animo Deltamania yang mulai tumbuh kembali ini harus menyurut lagi seiring dengan prestasi Deltras dalam kompetisi nanti ??? Hanya waktu serta prestasi Deltras yang akan menjawabnya.

Kamis, 29 Mei 2008

Sejarah Deltras

DATA KLUB
Nama Klub : Deltras Sidoarjo
Alamat : Jl. Majapahit, Sidoarjo
Julukan : The Lobster
Website : --
Suporter : Deltamania

Stadion: Gelora Delta, Sidoarjo

Kostum 1: Merah Strip Putih
Kostum 2: Hijau Strip Putih

SEJARAH KLUB


PENGURUS DAN MANAJEMEN
Ketua Umum : H. Win Hendrarso
Manajer : H. Saiful Illah, SH

PELATIH
Nama pelatih: Abdul Rahman